Kamis, 10 Januari 2013

Tahajjud Dan Kesehatan


“Bersholat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu,mudah-mudahan tuhan mengangkatmu ke tempat yang terpuji” (Qs Al-isra:79
    Setiap manusia pasti di uji dan itu sesuatu yang harus kita alami yang tentunya alloh swt bermaksud untuk mengankat derajat seseorang denagn ujian tersebut.Sudah menjadi kenyataan semua manusia pasti mangalmi kesulitan dan kadang itu menjadikan kita stres.Terlebih mereka yang beraktivitas rutin dari pagi hingga malam, hidup bersosialisasi, berinteraksi dengan siapapun dan apapun. Pastilah banyak masalah yang ditimbulkan dan ada yang berujung dengan stres.
   Dan, jika Anda berada dalam kondisi itu, apa yang akan dilakukan? Hanyalah dengan bersujud dihadapan-Nya, memohon ampunan-Nya, dibukakan jalan yang baik dan benar, dimudahkan mencari solusi. Kira-kira itulah yang umum dilakukan. Namun, tahukah Anda bahwa sebenarnya, ada cara yang bisa membantu Anda mengurangi gangguan seperti stres tersebut, yakni dengan Shalat Tahajud.
    Sungguh sangat bahagia bagi orang yang di beri kekutan oleh alloh swt untuk melaksanakan sholat tahajud karena satu sisi orang tersebut mendapat pundi-pundi pahala dan di sisi lain tentunya sangat bermanfaat mencegah berbagai penyakit yang di timbulkan oleh stres.Hal ini seperti terungkap melalui penelitian ilmiah dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Surabaya, Mohammad Sholeh, dalam usahanya meraih gelar doktor.
    Menurut Sholeh, Shalat Tahajud yang dilakukan di penghujung malam yang sunyi, bisa mendatangkan ketenangan. Sementara ketenangan itu sendiri terbukti mampu meningkatkan ketahanan tubuh imunologik, mengurangi resiko terkena penyakit jantung dan meningkatkan usia harapan hidup.
    Di jaman sekarang ini kata stres sudah tidak asing lagi terjadi karena tentunya tidak tanpa sebab dan stres bisa menimbulkan berbagai penyakit di antaranya infeksi dan mempercepat pertumbuhan sel kanker serta meningkatkan metastasis (penyebaran sel kanker).
    Untungnya, kata Sholeh, stres bisa dikelola. Dan pengelolaan itu bisa dilakukan dengan cara edukatif atau dengan cara teknis relaksasi atau perenungan/tafakur dan umpan balik hayati (bio feed back).
  “Nah, Shalat Tahajud mengandung aspek meditasi dan relaksasi sehingga dapat digunakan sebagaicoping mechanism atau pereda stres yang akan meningkatkan ketahanan tubuh seseorang secara natural,” jelas Sholeh dalam disertasinya berjudul Pengaruh Shalat Tahajjud Terhadap Peningkatan Perubahan Respon Ketahanan Tubuh Imunologik.
Foto: IstimewaShalat Tahajud harus dijalankan dengan ikhlas. Selama ini banyak kiai, dan intelektual berpendapat bahwa ikhlas adalah persoalan mental-psikis. Artinya, hanya Allah SWT yang mengetahui dan mustahil dapat dibuktikan secara ilmiah. Namun lewat penelitiannya, Sholeh berpendapat lain. Secara medis, ikhlas yang dipandang sebagai sesuatu yang misteri itu bisa dibuktikan secara kuantitatif melalui indikator sekresi hormon kortisol.
   Keikhlasan Anda dalam Shalat Tahajud dapat dimonitor lewat irama sirkadian, terutama pada sekresi hormon kortisolnya,” kata pria yang meraih gelar doktor pada bidang Psikoneoroimunologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga ini.
   Dijelaskan Sholeh, jika ada seseorang yang merasakan sakit setelah menjalankan Shalat Tahajud, besar kemungkinan itu berkaitan dengan niat yang tidak ikhlas, sehingga gagal terhadap perubahan irama sirkadian tersebut. Gangguan adaptasi itu tercermin pada sekresi kortisol dalam serum darah yang seharusnya menurun pada malam hari. Apabila sekresi kortisol tetap tinggi, maka produksi respon imunologik akan menurun sehingga berakibat munculnya gangguan kesehatan pada tubuh seseorang.
  Sedangkan sekresi kortisol menurun, maka indikasinya adalah terjadinya produksi respon imunologik yang meningkat pada tubuh seseorang. Niat yang tidak ikhlas, kata Sholeh, akan menimbulkan kekecewaan, persepsi negatif dan rasa tertekan. Perasaan negatif dan tertekan itu menjadikan seseorang rentan terhadap serangan stres. Dalam kondisi stres yang berkepanjangan yang ditandai dengan tingginya sekresi kortisol, maka hormon kortisol itu akan bertindak sebagai imunosupresif yang menekan proliferasi limfosit yang akan mengakibatkan imunoglobulin tidak terinduksi. Karena imunoglobulin tidak terinduksi maka sistem daya tahan tubuh akan menurun sehingga rentan terkena infeksi dan kanker.
   Kanker, seperti diketahui, adalah pertumbuhan sel yang tidak normal. “Nah, kalau melaksanakan Shalat Tahajud dengan ikhlas dan kontinyu akan dapat merangsang pertumbuhan sel secara normal sehingga membeb.askan pengamal Shalat Tahajud dari berbagai penyakit dan kanker (tumor ganas),” kata alumni Pesantren Lirboyo, Kediri-Jatim ini
    Yang jadi permasalahan sekarang mampukah kita untuk melaksanakan tahajud secara rutin…?  Jangan hanya menunggu hidayah tapi hidayah harus di usahakan dengan cara takorub kepada ALLOH Swt.
   Mari kita tahajud insya Alloh kita akan mendapatkan ketenangan hati,hidup yang sejahtera,terbebas dari stres terbebas dari penyakit amiiin ya robbal alamin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar