*Rindu Ayah*
Kau tau, saat tangan mungil itu bergelayut di pundakmu yang merenta
Kau hanya terbahak, padahal andai aku tau, kau teleh payah saat itu
kau hanya mencoba bertahan,meski bebanku membuatmu terhuyung
kau hanya diam saat rengekan tangisku mengusik waktu istirahat siangmu
Saat rindu ini kembali membuncah
hampir saja dadaku terasa meledak
aku sempoyongan merinduimu disana
aku tercekak, hampir tak bisa berkata-kata
Ketika tangan nakal ini menjambak2 rambut putihmu
kau hanya meringis menahan sakit
kau hanya tertawa kecil
kau tetap biarkan aku membuatmu terganggu
sekarang, anak kecil itu telah dewasa
dan Rindu ini kian membuncah ruah
seperti tumpukan perisai yang hampir hancur
aku merindumu hingga nafasku hampir terhenti
Saat, kutuliskan ini
aku tau, kau tengah melihatku dengan senyum terindahmu
aku tau, kau tengah mengelus kepalaku
aku tau, kau ingin memelukku dan membuatku tak merasa sendiri
teringat saat, kau ajak aku menyusuri hujan rimbun pagi itu
kau gandeng tangan mungil ini
seraya
kau katakan "rumput liar itu tidak hina, bahakn rumput liar ini bisa
bertahan sekalipun musim berganti hingga berkali-kali"
tapi,,"aku tak ingin melihatmu di injak dan tak berharga, jadilah intan yang kilapnya menerangi sekelilingmu"
pesanmu bagai prasasti yang tak akan lekang dimakan zaman
petuahmu adalah amunisi , untuk ku bertahan
nasihatmu adalah kekuatanku, untuk melangkah lagi
dan rindu ini adalah nyawa untuk ku mengenangmu,,,ayah,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar