Tiga Hal Penting Untuk Kebahagiaan…
“Three grand essentials to happiness in
this life are something to do, something to love, and
something to hope for.” ~ Joseph Addison
“Tiga hal penting untuk kebahagiaan
dalam hidup ini adalah sesuatu untuk dilakukan, sesuatu/ seseorang untuk
dicintai, dan sesuatu untuk diharapkan.”
Menarik juga apa yang dikatakan oleh Joseph
Addison, seorang politikus dan penulis dari Inggris, yang hidup di
abad ke 17 – 18.
Setelah merenungi quote di atas, muncul
pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Apa kita akan benar-benar bahagia kalau kita
punya ketiga hal di atas?
2. Kalau kita cuma punya maksimum dua, dari
tiga hal di atas, apa kita akan tidak bahagia?
Menurut aku, jawaban dari pertanyaan 1 dan 2 di
atas adalah IYA dan IYA/ TIDAK, secara
berurutan. IYA, karena kalau kita punya
sesuatu yang bisa kita lakukan, cintai dan harapkan, kita akan mengalami
kebahagiaan dalam hidup. IYA/ TIDAK, karena
mungkin kita bisa hidup bahagia kalau kita sudah punya minimal 2 hal di
atas, tapi aku yakin kebahagiaan itu belum lengkap.
Kalau kebebasan untuk melakukan
sesuatu diambil dari diri kita, tentu kita akan merasa tidak
nyaman. Kalau kebebasan untuk mencintai
sesuatu/ seseorang diambil, tentu kita juga akan
merasa tidak nyaman. Demikian pula jika kebebasan untuk
mengharapkan sesuatu diambil.Ketiga hal di atas benar-benar refleksi murni dari naluri kita sebagai manusia dalam menjalani hidup ini. Kita menjalani hidup dengan beraktivitas, bekerja, melakukan rutinitas sehari-hari. Kita juga menjalani hidup dengan bersosialisasi, dari mana kita dapat menumbuhkan rasa cinta, rasa untuk memiliki, rasa untuk dimiliki. Dan ahirnya, kita menjalani hidup dengan penuh pengharapan, pengharapan kalau besok, hidup kita akan lebih baik lagi, kalau minggu depan kita akan bertemu seseorang yang bisa kita cintai, kalau bulan depan kita akan bertemu seseorang yang mencintai kita, kalau taun depan…, kalau 10 taun kemudian…kalau….kalau…kalau…dan kalau…IYA, kenyataanya, semua “kalau” atau “if” adalah sumber pengharapan dan inspirasi kita sehari-hari. Betapa suramnya hidup kita tanpa semua “kalau” di pikiran kita. Coba anda bayangkan…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar