Berjilbab dengan benar :
1.Menutupi seluruh badan/minimal mengulurkan hingga ke dada
Tidak diberi hiasan-hiasan hingga mengundang pria untuk melihatnya
Allah berfirman :
“Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah
mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari
padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya..
*(an-nur:31)
2. Tebal tidak tipis pakai jilbabnya
Rasulullah bersabda :
“Akan ada nanti di kalangan akhir umatku para wanita yang berpakaian tapi hakikatnya mereka telanjang…
Kemudian beliau bersabda ;
“…laknatlah mereka karena sesungguhnya mereka itu terlaknat”. (HR.
Ath Thabrani dalam Al Mu`jamush Shaghir dengan sanad yang shahih
sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Albani dalam kitab beliau Jilbab Al
Mar’ah Al Muslimah, hal. 125)
Kata Ibnu Abdil Baar t: “Yang dimaksud Nabi dalam sabdanya (di atas)
adalah para wanita yang mengenakan pakaian dari bahan yang tipis yang
menerawangkan bentuk badan dan tidak menutupinya maka wanita seperti ini
istilahnya saja mereka berpakaian tapi hakikatnya mereka telanjang”.
3. Lebar tidak sempit/ketat
Usamah bin Zaid berkata: Rasulullah memakaikan aku pakaian Qibthiyah
yang tebal yang dihadiahkan oleh Dihyah Al Kalbi kepada beliau maka aku
memakaikan pakaian itu kepada istriku. Suatu ketika beliau bertanya:
“Mengapa engkau tidak memakai pakaian Qibthiyah itu?” Aku menjawab: “Aku
berikan kepada istriku”. Beliau berkata : “Perintahkan istrimu agar ia
memakai kain penutup setelah memakai pakaian tersebut karena aku
khawatir pakaian itu akan menggambarkan bentuk tubuhnya”. (Diriwayatkan
oleh Adl Dliya Al Maqdisi, Ahmad dan Baihaqi dengan sanad hasan, kata
Syaikh Al-Albani t dalam Jilbab, hal. 131)
4.Tidak diberi wangi-wangian
Karena Rasulullah bersabda :
“Wanita mana saja yang memakai wangi-wangian lalu ia melewati sekelompok
orang agar mereka mencium wanginya maka wanita itu pezina.” (HR. An
Nasai, Abu Daud dan lainnya, dengan isnad hasan kata Syaikh Al-Albani
dalam Jilbab, hal. 137)
5.Tidak menyerupai/mirip pakaian laki-laki
Abu Hurairah mengatakan: “Rasulullah melaknat laki-laki yang memakai
pakaian wanita dan wanita yang memakai pakaian laki-laki”. (HR. Abu
Daud, Ibnu Majah dan lainnya. Dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Jilbab,
hal. 141)
6. Tidak menyerupai pakaian wanita kafir
Karena Rasulullah dalam banyak sabdanya memerintahkan kita untuk
menyelisihi orang-orang kafir dan tidak menyerupai mereka baik dalam hal
ibadah, hari raya/perayaan ataupun pakaian khas mereka.
7.Bukan merupakan pakaian untuk ketenaran, yakni pakaian yang
dikenakan dengan tujuan agar terkenal di kalangan manusia, sama saja
apakah pakaian itu mahal/ mewah dengan maksud untuk menyombongkan diri
di dunia atau pakaian yang jelek yang dikenakan dengan maksud untuk
menampakkan kezuhudan dan riya.
Berkata Ibnul Atsir: Pakaian yang dikenakan itu masyhur di kalangan
manusia karena warnanya berbeda dengan warna-warna pakaian mereka hingga
manusia mengangkat pandangan ke arahnya jadilah orang tadi merasa
bangga diri dan sombong. Rasulullah bersabda:
“Siapa yang memakai pakaian untuk ketenaran di dunia maka Allah akan
memakaikannya pakaian kehinaan pada hari kiamat kemudian dinyalakan api
padanya”. (HR. Abu Daud, Ibnu Majah dengan isnad hasan kata Syaikh
Albani dalam Jilbab, hal. 213)
Jadilah wanita yang Berjilbab dengan Benar , sesuai ketentuan agama :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar